Senin, 14 Desember 2015

Hebatnya Kedua Ibuku

Hebatnya Kedua Ibuku

Dear Mama,
Dan mama kedua ku.. Yaitu ibu dari suamiku.
Belajar menjadi dewasa dan memutuskan menikah tidaklah mudah bagiku. Ada dua keluarga yang harus aku perhatikan sejak terjadinya ijab qabul.
....
Teruntuk mama kandungku, yang secara biologis telah membawaku terlahir ke dunia ini.. yang sejak dalam kandungan sudah sangat menyayangiku, dan hanya yakin kepada Allah SWT bahwa aku akan menjadi anak yang sholehah dan berbakti kepadamu.

Jika diibaratkan dengan segayung air hal-hal yang ku lakukan dan membuatmu sakit hati, mungkin sudah puluhan ribu gayung yang terbuang sia-sia. Tidak bermaksud untuk menyakitimu, Mama.. Tapi karena aku sedang mempertanyakan jati diriku, apa yang dapat aku ekspresikan di masa muda ini, dan apa yang seharusnya tidak aku ekspresikan.

Maafkan aku ya, Mah.. Mungkin mama pernah terpikir untuk menyalahkan Tuhan kenapa doa mama tidak terjawab. Meskipun begitu, yakin lah mah, aku tidak akan diam diri jika ada seseorang yang melukai mama di belakang, aku pun akan merasa terluka. Tersenyum ya, Mah..

Aku bersyukur sekali kepada Allah SWT bahwa mama yang menjadi panutan aku dari kecil. Dan aku percaya kasih ibu memang sepanjang masa, apapun yang terjadi dengan buah hatinya.

Yang akan selalu aku ingat dari kebiasaan Mama yaitu soal makanan dan minuman. Mama selalu memasukkan sedikit garam, kecap, gula ke dalam masakan olahan mama. Jadi ketika sedang makan di restoran, kita sekeluarga merasa makanan restoran tersebut sangat asin. Begitu juga dalam memilih minuman, dari kecil aku selalu dipesankan minuman yang hangat, bukan es/dingin. Jadi terbawalah sampai aku besar sekarang jika memesan minuman lebih suka yang hangat, walaupun terkadang aku juga suka pesan yang dingin. Kebiasaan ini lah yang terus aku lakukan sampai sekarang. Diet garam dan gula. Alhasil berat badanku masih di angka 45 kg di usia 25 tahun. Hehe.

Terima kasih, Mama.. untuk selalu stand by dan memperhatikan aku selama di rumah. Perhatian itu lah yang akan menjadi kekuatanku untuk selalu menyayangi dan melindungimu, Mah.. *tears*

Sampai aku menikah pun, mama masih perhatian untuk mengingatkan ini-itu pernikahanku yang belum tuntas. Pertama kalinya melepaskan anak perempuannya kepada laki-laki yang baru dikenalnya selama tiga tahun pasti membuat mama khawatir. Tapi tidak apa-apa, yang penting kewajiban mama menjagaku sudah selesai, dan itu pasti meringankan hati mama juga.

Tapi setelah menikah pun, bukan berarti komunikasi dengan mama juga selesai. Seringnya, mama yang duluan menghubungiku via chat BBM/Whatsapp. Hehe. Tapi entah kenapa ya memang tidak bisa untuk aku mengatakan “Mah, aku kangen sama mama..” lewat chat sekalipun. Padahal kalau sama pacar pasti berkali-kali kita ucapkan J Disamping komunikasi lewat chat, aku juga masih berkunjung dan menginap di rumah mama setiap minggunya. Pokoknya, sekarang ini aku jadi lebih mengerti kasih sayang yang dulu sampai sekarang mama berikan hanyalah untuk kebaikan aku di masa ini dan masa depan.

Teruntuk mama keduaku yang secara biologis telah melahirkan seorang anak yang kini menjadi suamiku.. Terima kasih telah diizinkan untuk (insha Allah) menemani disisa usia anak laki-laki mama satu-satunya.

Tiada kata yang dapat menggambarkan betapa aku juga menyayangi mama keduaku. Di rumah, mama selalu memberikan pesan-pesan moral yang sangat mendidik kepadaku, bagaimana cara kita bersikap kepada orang lain dalam berbagai kondisi, bagaimana cara kita melihat keadaan dan mengambil keputusan, bagaimana dunia di luar sana penuh perjuangan orang-orang demi kemakmurannya masing-masing. Mama mengajari bagaimana seharusnya kita bersikap dengan dunia luar.

Mama juga selalu mengingatkan bahwa kita tidak ada apa-apanya tanpa kuasa dan campur tangan Allah SWT. Maka haruslah kita selalu bersyukur, sholat dan berdo’a untuk mendapatkan ridha Allah SWT di setiap kegiatan kita.

Kedua mamaku memang hebat-hebat. *tears*

Alhamdulillah..

Mengkin sampai kapan pun tidak akan pernah bisa aku membalas jasa-jasa mereka berdua.


Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Writing Project #DearMama yang diselenggarakanNulisbuku.com dan Storial.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar